Wednesday, August 10, 2011

Berbagi Itu Indah

Selama bulan puasa ini siapa yang udah beramal ? hahah . Okeh gue cuma mau cerita tentang kisah gue disaat gue merasakan sesuatu yang mungkin jarang orang rasakan. Well begini ceritanya

Kalau lagi bulan puasa pasti setiap sore rame banget. Banyak orang - orang yang bersiap untuk buka puasa. Di pasar misalnya, banyak banget yang jualan es buah, bubur pacar, bubur candil dll. Pokoknya makanan di saat puasa itu paling enak deh. Coba di hari - hari biasa emang ada yang jualan seperti itu di pasar ?

Suatu ketika gue punya keinginan untuk berbagi sama anak - anak panti asuhan untuk berbuka bersama, ngebuat anak - anak senang bisa tertawa lepas. Dan keinginan gue pun share ke teman - teman gue. Lucunya sampai sekarang belum kita bahas sama sekali tentang ini. ( Pelajaran yang di dapat : jangan pernah berharap lebih karena hasilnya akan membuat dirimu sakit ) Buat gue ini biasa aja karena gue tau gimana sifat teman - teman gue. Sementara itu gue juga kasih tau kakak gue tentang ide ini, dan akhirnya kakak gue juga mau ngebantu gue.

Berhubung kakak gue lagi pulang ke kota lahirannya dan di situ gue berada. Dia ngajak gue jalan dan gue mencetuskan ide "Gimana kalau kita bagi - bagi makanan buat anak kecil yang kurang mampu ? Ngga ada salahnyakan kita bagi - bagi berkat ?". Dan saat itu juga yang paling gue senang dia mengiyakan ide gue ( Pelajaran kedua : jangan pendam ide kamu yang menurut kamu ide kamu itu brilliant, share ke orang lain siapa tau mereka bisa bantu )

Saat itu juga kita bergegas untuk melaksanakan ide itu. Kita berdua beli nasi kuning yang harganya ngga cukup mahal buat kita dan untungnya kita punya uang yang cukup untuk membeli 20 bungkus nasi kuning. Target kita adalah anak - anak kecil yang layak untuk dapat nasi kuning ini. Gue sendiri berdoa dalam hati supaya nasi ini bisa mencukupkan mereka walau nasi ini ngga seberapa. Perasaan gue senang banget, sejujurnya gue ngga pernah ngelakuin ini sebelumnya.

Okeh kita mulai beramal kita hari itu, pertama yang kita liat ada seorang bapa yang duduk di pinggir lampu merah dengan kaki yang tidak lengkap seperti kita. Dia cuma punya kaki dari lutut sampai paha. Gue sendiri ngga tega ngeliat bapa kaya gitu, dan walaupun gue cuma ngasih sebungkus nasi kuning dan uang sedekah yang ngga seberapa tapi gue yakin bapa itu pasti senang masih ada orang yang peduli terhadap dirinya. ( Pelajaran ketiga : bersyukur sama apa yang kita punya, inget bahwa masih banyak orang yang kekurangan di luar sana )

Mungkin dari sepenggal cerita di atas menyadarkan kita ::

"Hey, kau yang berkecukupan berbagilah dengan mereka yang berkekurangan. Sebab mereka tidak pernah merasakan hidup seenak kita, dan mereka memiliki banyak keterbatasan dalam ekonomi "

jangan pernah pelit untuk bagi berkat. Tuhan Yesus memberkati :)


No comments:

Post a Comment